Sabtu, 07 Desember 2013
Rindu Ayah
Ayah, tanggal 4 desember lalu umur mu bertambah 1 tahun lagi. Dan itu berarti jatah usia mu berkurang 1 tahun. Ayah, tahun besok umur ku memasuki angka 17 tahun. Apakah ayah ingat hal itu? Sudah 13 tahun ayah meninggalkan kami. Pernahkah terbesit dipikiran ayah untuk datang dan menemui kami? Pernahkah ayah merasakan rindu kepada kami? Pernahkah ayah merasakan sesal atas apa yang telah ayah perbuat? Entahlah, aku tidak tahu. Kalau waktu itu aku sudah berpikir, takkan ku biarkan ayah pergi. Dan kalau ayah tak melakukannya, kami pasti membela ayah. Tapi itu semua karena ayah. Untung saja kami memiliki ibu yang sangat kuat dan tangguh. Walaupun ayah menyakiti hati ibu, tetapi ibu bisa tegar menghadapinya. Ayah tak rindukah engkau bercengkrama dengan kami? Yang pada saat itu masih kecil. Ayah, tak rindukah engkau mengatakan pada orang-orang "ini anakku"?. Entahlah ayah, aku tak tahu apa yang ada dalem pikiran mu. Tak mau kah ayah melihat kami memakai toga? Tak inginkah ayah mengatakan "anakku sudah sarjana"?. Tak inginkah ayah seperti itu? Seperti ayah yang lainnya? Aku sering menangis ketika teman-teman ku membicarakan perihal ayahnya. Namun aku hanya bisa tersenyum dibibir saja. Aku tak ingin memperlihatkan kerapuhan ini kepada mereka. Ayah, tahun depan aku akan menjadi Mahasiswi. Aku memohon doa dan restu mu ayah. Walau begitu, aku rindu ayah, aku mencintai ayah. Meski hanya sesaat mendapat kasih sayang dari ayah. Ayah, pulanglah!
Langganan:
Komentar (Atom)